Terdapat berbagai metode atau cara logam berat dapat memasuki ke jaringan tubuh mahluk hidup antara lain: 1. Melalui saluran pernapasan, absorbsi logam melalui saluran pernapasan biasanya sangat besar, baik pada hewan air yang masuk melalui insang, maupun hewan darat yang masuk melalui debu di udara ke saluran pernapasan, 2. Pencernaan, absorbsi melalui saluran pencernaan hanya beberapa persen, tetapi jumlah logam yang masuk melalui pencernaan biasanya cukup besar, 3. Penetrasi melalui kulit jumlah dan absorbsinya sangat kecil. Mekanisme penyerapan logam dalam jaringan organisme (Ginting 2007):
- Penyerapan logam melalui mekanisme pengangkutan yang berhubungan dengan mekanisme osmoregulasi, yaitu pengaturan tekanan osmosis oleh organisme terhadap air disekitarnya.
- Pengikatan ion-ion logam menyentuh bagian tertentu dari permukaan jaringan dan masuk kedalam sitoplasma.
- Logam dalam bentuk kristal kecil atau larutan yang segera di tangkap oleh sel epitel dan secara endositosis logam tersebut dibawa masuk dan dilepas ke dalam sitoplasma.
Tingginya konsentrasi logam berat total didalam kolom air yang tidak merata mencerminkan tingginya toksisitas dari logam tersebut. Menurut Louma (1995) toksisitas yang terdapat pada ekosistem akuatik sangat bergantung pada status bioavailability dari logam tersebut. Apabila bioavailability-nya tinggi, logam akan masuk kedalam biota yang mempunyai reseptor untuk jenis logam tersebut. Logam tersebut selanjutnya akan berikatan dengan reseptornya, sehingga logam akan masuk (terabsorpsi) ke dalam tubuh dan selanjutnya akan terakumulasi pada tubuh mahluk hidup tersebut. B3 yang sudah bersifat bioavailable akan dapat terakumulasi dalam tubuh dan bersifat toksik pada mahluk hidup (biota) air. Apabila B3 tersebut terakumulasi pada tubuh biota air, B3 seperti logam selanjutnya akan menjadi benda asing yang terikat dan terakumulasi dalam tubuh mahluk hidup dan akan menjadi bahan toksik serta pada akhirnya akan menimbulkan gejala toksisitas pada biota air tersebut (Riani 2012). B3 yang sudah masuk kedalam tubuh pada umumnya bersifat sistemik, sehingga akan mengalami perpindahan lokasi. Logam berat pada umumnya akan ditransport oleh beberapa komponen sistem sirkulasi. Tidak semua logam yang masuk kedalam tubuh akan terakumulasi, tetapi akan didetoksifikasi atau diaktivasi terlebih dahulu, atau dihilangkan sebelum akhirnya terakumulasi didalam tubuh (Riani 2012).
Referensi:
Ginting P. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri. 221 hal. Bandung (ID): Kanisius.
Louma SN. 1995. Prediction of Metal Toxicity in Nature from Bioassay: Limitation and Research Needs, editor: John Wiley and Sons Metal Specification and Bioavailability in Aquatic System. Ltd. 609-659.
Riani E. 2012. Perubahan Iklim dan Kehidupan Biota Akuatik (Dampak Pada Bioakumulasi Bahan Berbahaya dan Beracun & Reproduksi). Bogor (ID): IPB Press.
Comments
Post a Comment