Analisis pemaparan atau
exposure assessment adalah proses untuk memperoleh frekuensi, durasi, dan
pola pemaparan suatu zat terhadap manusia. Analisis pemaparan bertujuan untuk
mengetahui mengenai pemaparan jalur-jalur risk agent agar jumlah asupan
yang di terima individu dalam populasi dapat di hitung. Perkiraan penyebaran (exposure
assesment) adalah salah satu segi dalam analisis risiko yang menghitung
besarnya level pemaparan aktual dari populasi atau individu yang terpapar.
Untuk memberikan pengertian akan sumber kontaminasi, hal yang harus dilakukan
adalah menggambarkan sumber dan distribusi kontaminan pada lokasi dilanjutkan
bagaimana zat ini bisa terlepas ke lingkungan, bagaimana kontaminan berpindah
tempat dan dan reseptor potensial yang mungkin terkena (La Grega et al. 2001).
Menurut La Grega et al. (2001) hal awal yang dilakukan dalam exposure
adalah: 1. Identifikasi ekosistem potensial yang terpapar. 2. Identifikasi
jalur penyebaran potensial. 3. Perkiraan konsentrasi. 4. Perkiraan dosis
intake.
Tingkat pemaparan
diukur berdasarkan pada frekuensi dan durasi pemaparan pada media seperti tanah,
air, udara atau makanan. Tingkat pemaparan suatu kontaminan tergantung pada
konsentrasi awal dari suatu kontaminan, penyebaran dan pengencerannya pada
media udara, air, tanah maupun makanan. Reaksi kimia yang terjadi dalam media
dimungkinkan dapat menyebabkan cemaran menjadi lebih berbahaya atau tingkat
bahayanya dapat berkurang dari senyawa aslinya. Konsentrasi dari zat kimia yang
menyebar dapat diperkirakan dengan data hasil sampling dan dengan model
transport. Dalam perkiraan persebaran terdapat rantai peristiwa yang saling
berhubungan. Rantai persebaran ini dinyatakan sebagai rute atau pathway.
Dalam rantai persebaran terdapat elemen-elemen yang menjadi bagian dari
analisis perpindahan (La Grega et al 2001), yaitu : 1. Sumber 2.
Mekanisme pelepasan zat kimia, misalnya dengan perlindian. 3. Mekanisme
transport, misalnya melalui aliran permuakaan. 4. Mekanisme transfer, misalnya
dengan absorbsi. 5. Mekanisme transformasi, misalnya dengan biodegradasi. 6.
Titik persebaran, misalnya pada semburan Lumpur panas Lapindo. 7. Reseptor,
misalnya biota air permukaan. 8. Rute persebaran.
Mekanisme transfer dan
transformasi senyawa kimia dapat dilihat pada Tabel di bawah ini
Media
|
Mekanisme perubahan
|
Transfer
|
Transformasi
|
Air
|
Penguapan
Adsorbsi
|
Biodegradasi
Degradasi fotokimia
|
Tanah
|
Diserap oleh tumbuhan
Terlarut air hujan
Terbilas air hujan
|
Biodegradasi
|
Atmosfer
|
Pengendapan secara
gravitasi
|
Oksidasi oleh ozon
|
Sumber: Sumber : La Grega et al. 2001
Referensi:
La Grega, Michael D,
Buckingham, Phillip L, Evans, Jeffrey C. 2001. Hazardous Waste Management :
Environmental Resources Management. Mc Graw Hill Int.
Comments
Post a Comment