Novel Ghost Fleet

Novel fiksi Ghost Fleet adalah karya dari pengamat politik dan kebijakan ternama asal Amerika Serikat, Peter Warren Singer dan August Cole. Judul asli novel tersebut adalah Ghost Fleet: a Novel of The Next World War. Terbit pertama kali di Amerika Serikat pada 2015 lalu dengan lebih dari 400 halaman. Novel ini menjadi perhatian serius bagi petinggi militer Amerika Serikat. Pensiunan Laksamana James G Stavridis menyebut buku ini sebagai blue print untuk memahami peperangan di masa depan. Stavridis, yang kini menjabat sebagai dekan di fakultas Hubungan Internasional Tufts University, mewajibkan pimpinan militer untuk membaca novel tersebut. Singer menggambarkan situasi perang modern ketika pesawat tanpa awak (drone) mendominasi angkatan udara kedua belah pihak. Perang juga melanda sistem informasi tingkat tinggi, dan cakupannya bukan hanya peretasan situs internet, melainkan satelit yang memantau bagian permukaan bumi. Singer juga menceritakan China yang mengalami kemajuan p...

Ampuni aku jika mengeluh...

 Beberapa hari yang lalu sepulang dari mengajar di salah satu kampus wilayah Jakarta Selatan, aku selalu menggunakan kereta komuter untuk mencapai tempatku mengajar.  Nampak di depanku seorang pemuda tampan berjalan dengan keceriaan yang luar biasa bersama teman-temannya. Aku seperti menginginkan gairah hidup yang penuh keceriaan sepertinya.  Tetapi, saat dia hendak menaiki tangga di stasiun tersebut badannya terhuyung-huyung jalannya. Ternyata dia hanya memiliki satu kaki dan menggunakan tongkat penyanggah. Pemuda itu tersenyum dan menyapaku dengan ramah…Ya Allah,…ampuni hambamu bila aku mengeluh…Aku punya kedua kaki…

Aku berhenti di salah satu perempatan jalan untuk membeli koran yang biasa aku baca. Anak perempuan penjualnya begitu menarik, aku pun berbicara dengannya tentang apa saja. Gadis itu nampak gembira sekali…Seandainya aku terlambat sampai di kampus, aku pikir tidak menjadi masalah yang sangat besar. Ketika aku pamit, dia berkata, “Terima kasih, engkau mau duduk dan bercerita bersamaku, engkau begitu baik dan menyenangkan…lihatlah aku buta.”…Ya Allah…ampuni hambamu jika aku mengeluh…Aku mempunyai dua mata yang indah dan berfungsi sempurna…

Tidak jauh dari perempatan tempat gadis menjual koran tadi, aku berpapasan dengan anak kecil yang tampan, berambut sedikit ikal dan mempunyai bola mata berwarna biru, mirip dengan orang bule. Dia hanya melihat teman-teman sebayanya sedang ceria bermain bola dari kejauhan. Dia tidak tahu apa yang bisa dilakukannya…Aku menghampirinya lalu berkata “mengapa kamu tidak ikut bermain bola bersama yang lain?”…dia berusaha mencari arah suaraku dan memandang ke depan tanpa bersuara…dug…baru kusadari bahwa dia tidak bisa mendengar (tuli)…Ya Allah…ampuni hambamu bila aku mengeluh…aku memiliki kedua telinga dan berfungsi dengan sempurna.

Aku memiliki kedua kaki yang dapat membawa kemanapun aku mau, aku memiliki dua bola mata untuk memandang indahnya pemandangan dan aku mempunyai dua buah telinga untuk mendengarkan alunan musik dan desir angin di pantai. Masih pantaskah kita mengeluh…???padahal Allah telah menitipkan karunia yang maha sempurna bagi kita untuk melakukan hal-hal yang luar biasa…masihkah kita akan berkeluh kesah dengan karunia Allah berupa akal pikiran yang mampu membuat segala sesuatu yang bermanfaat bagi sesama di masa mendatang…marilah kita sudahi untuk tidak mengeluh teman-teman…mari kita bersyukur dengan apa yang telah Allah limpahkan dalam hidup kita baik itu anggota tubuh yang lengkap dan berfungsi dengan baik, bersyukur atas nikmat yang dapat kita makan dan minum setiap hari, bersyukur atas pendidikan dan pekerjaan yang telah kita miliki dan lain-lain. Sementara di sekitar kita sendiri terdapat ratusan, ribuan atau bahkan jutaan saudara kita yang mempunyai keadaan yang mungkin tidak lebih baik dari kita.

Ya Allah….ampuni hambamu bila aku sering mengeluh... Maafkan hambamu ini yang masih sering lupa akan nikmatmu… Ampuni hamba yang  begitu bodoh dengan segala kemurahan yang KAU perlihatkan dalam kehidupanku...

“ Dan jika kalian mensyukuri nikmatku, Aku akan menambah nikmatKu kepadamu. Tapi jika kamu mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya azabKu sangat pedih “. ( QS.Ibrahim : 7 )"

#notedformyself#edisijumatbarokah#LA2014

Comments

Popular posts from this blog

Metode Interpretive Structural Modeling

Cara mengatasi munculnya belatung pada proses pembuatan kompos