Keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam pengelolaan sampah atau limbah padat dapat menjadi salah satu solusi dari adanya permasalahan yang dihadapi oleh hampir seluruh daerah di Indonesia. Dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan limbah padat tersebut dapat menjadi pembelajaran terhadap tanggung jawab bersama untuk mengelola sampah mulai dari rumah tangga. Terdapat beberapa tahapan yang dapat dilaksanakan untuk menjadi solusi dalam melibatkan masyarakat dalam mengelola sampah perkotaan.
- Perlu adanya sosialisasi gagasan atau ide kepada tokoh masyarakat setempat dan seluruh masyarakat diwilayah tersebut. Sosialisasi ini dilaksanakan oleh penggagas kepada beberapa tokoh masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya yang bersedia untuk berperan serta dalam pengelolaan sampah. Sosialisasi ini dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan seperti arisan ibu PKK, karang taruna atau perkumpulan bapak-bapak yang dikoordinasikan dengan kepala dusun, ketua RT maupun ketua RW.
- Pembentukan tim pengelola sampah yang terdiri dari beberapa tokoh masyarakat seperti kepala dusun, ketua RT maupun ketua RW. Selanjutnya tim pengelola dapat terdiri dari penggagas sebagai ketua atau anggota masyarakat yang bersedia menjadi ketua, sekretaris, bendahara, seksi penerima sampah, seksi pemilahan, seksi humas dan seksi lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan mufakat.
- Melakukan kerjasama dengan pengepul atau pihak yang akan menerima dan membeli sampah.
- Memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan tujuan dan manfaat dari pengelolaan sampah tersebut.
- Mempersiapkan infrastruktur yang akan digunakan dalam pengelolaan sampah, misalnya tempat, wadah, timbangan, buku administrasi, kantong-kantong atau wadah untuk tempat pemilahan dan lain-lain.
- Melakukan monitoring dan evaluasi dari program pengelolaan sampah tersebut secara berkala. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengadakan rapat anggota pemasok sampah dan pimpinan wilayah. Rapat dapat dilakukan sebulan sekali atau sesuai dengan kesepakatan antar anggota dan pengurus. Monitoring dan evaluasi ini dapat membahas mengenai sistem bagi hasil antara pengelola dan pemasok sampah, aktivitas lainnya terutama upaya-upaya pengurangan sampah.
- Memberikan laporan secara berkala pada masyarakat terutama terkait hasil program pengelolaan sampah. Kegiatan ini dapat dilakukan sebulan sekali atau sesuai dengan program kerja dari kepengurusan yang ada. Selain itu, dalam melaporkan kegiatan diupayakan dapat memberikan laporan secara transparan dan jujur agar pengelolaan sampah tersebut dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
- Melakukan kerjasama dan dukungan dengan pihak lain, misalnya dengan beberapa perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap pengelolaan lingkungan. Saat ini sudah banyak terdapat perusahaan yang memiliki CSR terhadap pengelolaan lingkungan. Dengan adanya dukungan tersebut, maka pengelolaan sampah berbasis masyarakat akan dapat menghasilkan upaya-upaya kreatif dari para anggotanya.
Comments
Post a Comment