Novel Ghost Fleet

Novel fiksi Ghost Fleet adalah karya dari pengamat politik dan kebijakan ternama asal Amerika Serikat, Peter Warren Singer dan August Cole. Judul asli novel tersebut adalah Ghost Fleet: a Novel of The Next World War. Terbit pertama kali di Amerika Serikat pada 2015 lalu dengan lebih dari 400 halaman. Novel ini menjadi perhatian serius bagi petinggi militer Amerika Serikat. Pensiunan Laksamana James G Stavridis menyebut buku ini sebagai blue print untuk memahami peperangan di masa depan. Stavridis, yang kini menjabat sebagai dekan di fakultas Hubungan Internasional Tufts University, mewajibkan pimpinan militer untuk membaca novel tersebut. Singer menggambarkan situasi perang modern ketika pesawat tanpa awak (drone) mendominasi angkatan udara kedua belah pihak. Perang juga melanda sistem informasi tingkat tinggi, dan cakupannya bukan hanya peretasan situs internet, melainkan satelit yang memantau bagian permukaan bumi. Singer juga menceritakan China yang mengalami kemajuan p...

Parameter Kualitas Fisika Perairan


Suhu
Suhu merupakan satu faktor yang sangat berperan dalam kehidupan dan pertumbuhan organisme. Menurut Effendi (2003), secara umum kisaran suhu yang optimal bagi perkembangan plankton di daerah tropis adalah 20ºC–30ºC. Plankton hidup pada kisaran suhu yang luas disebut eurythermal, sedangkan yang hidup pada kisaran suhu yang sempit disebut stenothermal. Parameter suhu berpengaruh penting dalam indikator perairan meliputi variabel lingkungan penting untuk organisme akuatik, rentang toleransi serta suhu optimum kultur berbeda untuk setiap jenis/spesies ikan, sehingga pertumbuhan berbeda, suhu dapat mempengaruhi aktivitas makan ikan. Meningkatnya suhu di perairan juga menyebabkan peningkatan aktivitas metabolisme ikan, penurunan gas (oksigen) terlarut, efek pada proses reproduksi ikan. Kisaran optimal suhu (umum) : 28-32°C konsumsi oksigen mencapai 2.2 mg/g berat tubuh/jam, pada suhu rendah (<25°C) konsumsi oksigen meningkat 3.2 mg/g berat tubuh/jam. Bagi bivalvia, suhu merupakan salah satu faktor pengontrol tingkat pertumbuhan. Suhu sangat besar pengaruhnya pada kehidupan kerang-kerangan terutama yang hidup di daerah yang mempunyai empat musim, namun di perairan tropis pengaruh suhu tidak begitu nyata karena fluktuasi suhu tidak besar. Kisaran suhu normal agar jenis kerang-kerangan dapat hidup di daerah tropis yaitu 20oC – 35oC dengan fluktuasi tidak lebih dari 5oC (Effendi 2003).

Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman (pH) adalah singkatan dari puissance negatif de H, yaitu logaritma negatif dari kepekatan ion-ion H yang terlepas dalam suatu larutan atau cairan. Hal ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap tumbuhan dan binatang. Derajat keasaman (pH) mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan perairan sehingga dapat digunakan sebagai petunjuk untuk menilai kondisi suatu perairan sebagai lingkungan tempat hidup (Odum 1996). Nilai pH dapat menunjukkan kualitas perairan sebagai lingkungan hidup, air yang agak basa dapat mendorong proses pembongkaran bahan organik yang ada dalam air menjadi mineral-mineral yang dapat diasimilasi oleh tumbuhan dan fitoplankton. Air (H2O) berasosiasi sempurna –ion H+dan OH- berimbang. pH air murni sama dengan 7, semakin tinggi konsentrasi ion H+ konsentrasi ion OH- rendah pH <7 (pH asam). Berkaitan dengan proses fotosintesis dan respirasi organisme CO2 + H2O +H2CO3->H++ HCO3+2H++ CO32-. Semakin banyak CO2 yang dihasilkan dari respirasi reaksi bergerak ke kanan, pelepasan ion H+, pH air turun (cenderung asam), Penurunan / penggunaan CO2 dalam fotosintesis oleh fitoplankton, pH air naik (cenderung basa) pH rendah menunjukkan keasaman tinggi (Santika, 1984). pH optimal: 7.0 –8.5 Fotosintesis (siang hari) menggunakan CO2, Respirasi (siang–malam) menghasilkan CO2. CO2 terlarut tinggi pada malam hari (pH cenderung rendah). Hubungan antara pH air dan kehidupan hewan (ikan) berikut kriteria pH pada perairan dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel Kriteria pH pada perairan
pH
Kondisi kultur
<4.5
Air bersifat toksik
5-6.5
Pertumbuhan ikan terhambat, pengaruh pada ketahanan tubuh
6.5-9
Pertumbuhan optimal
>9.0
Pertumbuhan ikan terhambat
Sumber: Effendi (2003)

Oxygen Demand (DO)
Kelarutan suatu gas pada cairan merupakan karakteristik dari gas tersebut sendiri dan dipengaruhi oleh tekanan, ketinggian suatu tempat, suhu dan salinitas (Santika 1984). Setiap kenaikan 100 m dpl, tekanan atmosfir menurun 8-9 mmHg, dan kelarutan gas menurun 1.4 persen. Kelarutan oksigen di medium cair menurun seiring dengan naiknya suhu dan banyaknya mineral yang terlihat di medium tersebut.

Total Zat Padat (Total Solid)
Kandungan total zat padat dalam air limbah didefinisikan sebaai seluruh bahan yang tertinggal dari penguapan pada suhu 103° C sampai dengan 105° C, sedangkan zat padat yang menguap pada suhu tersebut dikelompokkan atas suspended soldi dan filterable solid. Termasuk dalam suspended solid adalah bila padatan dapat ditahan dengan diameter minimum 1 mikron.

Total Padatan Terlarut (Total Dissolved Solids)
Padatan terlarut (Dissolved solids) ini terdiri dari berbagai macam material yang terlarut di dalam air, diantaranya mineral, garam, logam, serta anion. Sedangkan Total Dissolved Solids (TDS) merupakan jumlah dari padatan terlarut yang terdiri garam anorganik (terutama kalsium, magnesium, potassium, sodium, klorida, dan sulfat) dan sebagian kecil jumlah organik lain yang larut dalam air.

Total Padatan Tersuspensi (Total Suspended Solid)
TSS merupakan hasil dari penyaringan dari padatan terlarut, yang biasanya merupakan partikel koloid, yang pengendapannya dilakukan dengan gravitasi. Merupakan jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada di dalam air limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron. Total Suspended Solid atau Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap, terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen.

Referensi:
Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta (ID): Kanisius.
Odum EP. 1996. Dasar - Dasar Ekologi. Edisi Keempat. Samijan T dan Soegandito B, Penerjemah. Yogyakarta (ID): Gajah Mada University Press. Terjemahan dari Fundamentals of Technologi.

Santika SS. 1984. Metoda Penelitian Air. Surabaya (ID): Usaha Nasional.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Interpretive Structural Modeling

Cara mengatasi munculnya belatung pada proses pembuatan kompos