Limbah
adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah
mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal
dengan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3). Bahan ini merupakan material
yang memiliki jumlah atau volume yang relatif sedikit tapi mempunyai potensi
mencemarkan/merusakkan lingkungan kehidupan dan sumber daya. Bahan beracun dan
berbahaya banyak dijumpai sehari-hari, baik sebagai keperluan rumah tangga
maupun industri yang tersimpan, diproses, diperdagangkan dan diangkut antara
lain insektisida, herbisida, zat pelarut, cairan atau bubuk pembersih deterjen,
amoniak, bahan pengawet. Limbah cair B3 dapat terdiri dari bahan kimia organic maupun
anorganik.
Limbah Cair Industri, Limbah
kehadirannya cukup mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari pabrik
industri. Bahan beracun dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik
dan kimia bahan itu sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya. Kriteria
berbahaya dan beracun limbah cair industri antara lain mudah terbakar, mudah
meledak, korosif, oksidator dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik,
patogenik, mudah membusuk. Limbah industri dalam
jumlah tertentu dengan kadar tertentu, kehadirannya dapat mengurangi kualitas kesehatan
manusia bahkan mematikan manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu
ditetapkan batas-batas yang diperkenankan dalam lingkungan pada waktu tertentu.
Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan limbah tergantung pada jenis dan
karakteristiknya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jangka waktu
relatif singkat tidak memberikan pengaruh yang berarti, tapi dalam jangka
panjang cukup fatal bagi lingkungan. Sesuai dengan sifatnya, limbah digolongkan
menjadi tiga bagian yaitu: limbah cair, limbah gas/asap dan limbah padat.
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam
sistem prosesnya. Air yang terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang
misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lebih
lanjut.
Limbah Domestik Beberapa pencemaran air yang sulit
ditangani adalah limbah dari pencemaran rumah tangga/domestik dimana sebagian
penduduk membuang limbah rumah tangganya di daerah rawan seperti sungai, maupun
saluran air. Beberapa penyebab pencemaran air bersih dari limbah domestik:
- Penurunan kualitas air, Air yang tercemar akibat adanya sampah
organik akan berpotensi mempunyai kandungan oksigen yang rendah sehingga
kualitas air menjadi menurun. Hal ini disebabkan oleh bakteri pembusuk yang
menghabiskan sebagian besar oksigen untuk proses pembusukan sampah tersebut.
- Berkembangnya kuman penyakit, Banyaknya kontaminasi yang
terjadi akibat limbah domestik maupun limbah industri yang dibuang sembarangan
dapat menimbulkan penyakit seperti disentri, penyakit kulit dan muntaber.
- Air tak layak konsumsi, Pencemaran yang terjadi akibat limbah
rumah tangga/domestik akan membuat air sungai dan sumber air di lokasi sekitar
menjadi tak layak digunakan. Hal tersebut disebabkan karena limbah tersebut
telah menyatu dengan air bersih sehingga perlu penanganan khusus agar air di
sekitar tempat tersebut dapat dikonsumsi kembali untuk mandi maupun mencuci.
- Menyebabkan banjir, Sungai yang diisi oleh banyak sampah
organik maupun non organik yang tidak dapat dibusukkan oleh bakteri pembusuk
dapat menyumbat aliran air sehingga air pada kondisi tertentu terhambat maka
dapat dapat mengakibatkan banjir.
Limbah
Pertanian Limbah
pertanian bisa diartikan sebagai bahan yang terbuang di sektor pertanian
misalnya insektisida, herbisida dan limbah sisa pertanian yang akan mencemari
perairan sungai baik langsung maupun tidak langsung. Penanganan limbah
didasari pada asas manfaat yaitu agar tidak menjadikan masalah lingkungan,
penyakit serta memanfaatkan limbah dijadikan sebagai bahan baku industri.
Comments
Post a Comment