Di pasar-pasar kutemukan ribuan meter dan gulungan kain yang dijual. Banyak kain berwarna putih yang sedang diukur dan dipotong untuk dibeli. Kain tersebut akan digunakan sebagai kain kafan, kain itu seakan-akan saling bertanya: "Untuk siapakah kain kafan ini?"
Beberapa hari kemudian silih berganti orang datang untuk membeli kain kafan, bahkan kita tidak tahu siapa yang akan membelinya. Mungkin juga malah kita sendiri membeli untuk tetangga, saudara atau orang-orang terdekat kita. Bahkan mungkin saja orang lain yang membelikan kain kafan untuk jenasah kita sendiri yang sedang akan dibawa ke pekuburan.
Kita semua boleh mentertawakan hal ini karena seperti lelucon, tetapi kemungkinan itu tetap ada, bahwa kain kafan kita masih dalam proses pengiriman barang dan sedang disusun di tempat penyimpanan kain. Kita boleh saja merancang masa depan, tetapi mungkin saja kain kafan kita sedang dalam pemesanan pemilik toko. Kita juga boleh menikmati kebahagiaan dan keindahan duniawi, tetapi boleh jadi sebuah mesin pemintal kain sedang memproduksi kain kafan kita. Bahkan kita boleh saja terlelap oleh nikmat duniawi sementara petani kapas sedang memanen kapas yang dipersiapkan sebagai bahan baku kain kafan kita.
Tuhan tidak pernah memberi tahu kapan kita akan dipanggil, kita juga tidak pernah mengetahui kapan hidup kita akan berakhir. Kita juga tidak akan pernah tahu kain kafan yang dari toko mana yang akan membungkus dan menemani kita nanti di alam kubur. Yang jelas kain tersebut juga tidak pernah tahu siapa yang akan mengenakannya...Seandainya kain kafan boleh bicara...Tentu dia akan meminta dan memilih supaya hanya digunakan untuk orang yang soleh dan solehan.
“Seseorang itu tidak akan mengetahui apa yang akan dikerjakan pada esok harinya dan seorangpun tidak akan mengetahui pula di bumi mana ia akan mati” (Luqman: 34)
“Maka apabila telah tiba waktu ajal mereka, tidaklah mereka itu dapat mengundurkannya barang sesaat dan tidak pula memajukanya.” (an-Nahl: 61)
“Perbanyaklah olehmu semua akan mengingat-ingat kepada sesuatu yang melenyapkan segala macam kelezatan -yaitu kematian". Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi hadits hasan.
Comments
Post a Comment