Tren di seluruh dunia menunjukkan bahwa limbah plastik meningkat dengan cepat (Rigamonti et al., 2014). hal ini sangat memprihatinkan karena plastik kebanyakan terbuat dari sumber yang tidak terbarukan (minyak bumi, batu bara) dan kenaikan tersebut berarti lebih banyak bahan bakar fosil yang akan ditambang dari Bumi (Victor 2013).
Penelitian tentang plastik biodegradable yang terbuat dari senyawa selulosa dan rami baru pada tahap pengembangan awal dan membutuhkan waktu yang agak lama untuk mengganti plastik yang terbuat dari bahan bakar fosil.
Plastik merupakan material yang ringan, kuat, tahan lama dengan sifat tahan tarik, tidak mudah sobek dan tahan benturan sehingga dengan adanya sifat-sifat tersebut membuat bahan ini mudah beradaptasi dalam industri apa saja (Victor 2013). Selain itu, harganya murah dan memiliki siklus hidup yang panjang. Terdapat 7 jenis plastik utama: Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE), Polyethylene Kepadatan Tinggi (HDPE), Polyvinyl Chloride (PVC), Low Density Polyethylene (LDPE), Polypropylene (PP), Polystyrene (PS) dan lainnya. Siklus pembusukan plastik adalah dari 200-500 tahun tergantung dari jenis plastik (American Chemistry Council 2014). Menurut Victor (2013), sekitar 100 juta ton plastik diproduksi di dunia dengan kenaikan tahunan sebesar 9% setiap tahunnya. Hal ini menyisakan implikasi bahwa lebih banyak limbah di tempat pembuangan kecuali sumber terpisah dan didaur ulang.
Plastik dikategorikan sebagai zat berbahaya yang berpotensi mencemari tanah, udara dan air (American Chemistry Council 2014). Karena siklus membusuk yang lama dibutuhkan ruang di tempat pembuangan akhir, partikel terlarut mencemari tanah dan sumber air bawah tanah. Plastik dapat tertelan oleh satwa liar dan menjadi penyebab kematian, juga bisa menjadi ancaman bagi rantai makanan manusia. Senyawa beracun seperti benzena, vinil klorida, xilem dan bisfenol A yang ditemukan dalam plastik dianggap sebagai karsinogen dan harus dihindari untuk mencegah keracunan (Victor 2013). Diperkirakan bahwa mendaur ulang 1 ton plastik akan menghemat sekitar 22,9 meter kubik tempat pembuangan akhir, 16,3 barel minyak, juga menghemat energi setara dengan jumlah rumah tangga yang akan digunakan dua orang dalam setahun (EPA Reusable News 2000).
Referensi:
American Chemistry Council, 2014. Lifecycle of a plastic product. Available from:
http://plastics.americanchemistry.com/Education-Resources/Plastics-101/Lifecycle-of-aPlastic-Product.html .
EPA Reusable News, 2000. Reducing waste can make a world of difference. Available from:
http://www.epa.gov/osw/inforesources/pubs/reuse/rn8-00fn.pdf
Rigamonti, L., et al. 2014. Environmental evaluation of plastic waste management scenarios.
Resources, Conservation and Recycling, 85, 42-53.
Victor, B.,2013. Impact of plastics on the environment.
Comments
Post a Comment