Novel Ghost Fleet

Novel fiksi Ghost Fleet adalah karya dari pengamat politik dan kebijakan ternama asal Amerika Serikat, Peter Warren Singer dan August Cole. Judul asli novel tersebut adalah Ghost Fleet: a Novel of The Next World War. Terbit pertama kali di Amerika Serikat pada 2015 lalu dengan lebih dari 400 halaman. Novel ini menjadi perhatian serius bagi petinggi militer Amerika Serikat. Pensiunan Laksamana James G Stavridis menyebut buku ini sebagai blue print untuk memahami peperangan di masa depan. Stavridis, yang kini menjabat sebagai dekan di fakultas Hubungan Internasional Tufts University, mewajibkan pimpinan militer untuk membaca novel tersebut. Singer menggambarkan situasi perang modern ketika pesawat tanpa awak (drone) mendominasi angkatan udara kedua belah pihak. Perang juga melanda sistem informasi tingkat tinggi, dan cakupannya bukan hanya peretasan situs internet, melainkan satelit yang memantau bagian permukaan bumi. Singer juga menceritakan China yang mengalami kemajuan p...

Telah dibayar penuh dengan kue dan satu gelas susu

Kehidupan manusia tidak akan pernah bisa ditebak di masa depannya. Terkadang kita tidak mengetahui apakah kehidupan ini saling memberi hubungan dengan aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan. Misalnya kebaikan di masa lalu akan menuai kebaikan di masa depan. Seperti kisah anak miskin yang harus bekerja keras dengan berjualan dari rumah ke rumah untuk membiayai sekolahnya. Dimana suatu ketika dia merasa lapar dan haus, tetapi tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan dan minuman. Sehingga dia memutuskan untuk meminta makanan dari rumah-rumah terdekat. Dia cukup beruntung karena ada seorang gadis yang mau membuka pintu rumahnya. Anak tersebut ragu-ragu untuk mengungkapkan keinginannya meminta makanan dan minuman. Kemudian anak ini hanya meminta segelas  air putih untuk menghilangkan rasa hausnya. Tetapi si gadis ini berpikir lain bahwa si anak pasti sangat lapar karena melihat penampilan anak kecil tersebut. Maka di bawakanlah beberapa potong kue dan segelas besar susu untuk anak itu. Anak kecil tersebut memakan kue dan meminum susu dengan perlahan, sejurus kemudian dia bertanya, “berapakah saya berhutang pada anda?”
Gadis itu berkata, “Kamu tidak berhutang apapun pada saya, karena ibuku mengajarkan untuk tidak menerima uang untuk perbuatan baik yang kami lakukan.”
 “Jika demikian, hanya hanya  dapat menyampaikan rasa terima kasih dari hati saya yang terdalam,” jawab anak kecil itu. Kemudian anak kecil itu berpamitan dan meninggalkan rumah gadis tersebut.
Seiring perjalanan waktu, gadis tersebut beranjak dewasa dan menjadi wanita muda. Akan tetapi wanita tersebut mengalami gangguan kesehatan yang cukup serius dimana dokter yang menanganinya merasa bahwa dia bukan dokter spesialis tertentu. Sehingga, dokter tersebut mengirim wanita muda yang sedang sakit parah itu ke kota besar yang memiliki dokter spesialis.
Seorang dokter spesialis bernama Dr. Howard Kelly dipanggil untuk berkonsultasi. Ketika dokter Kelly mendengar kota tempat asal wanita muda tersebut, dia bergegas ke ruang kamar tempat dimana pasien wanita muda tersebut dirawat dan memutuskan untuk melakukan yang terbaik untuk dapat menolong wanita muda itu. Melalui upaya yang keras dan memakan waktu yang cukup lama, akhirnya penyakit wanita tersebut dapat disembuhkan. Kemudian wanita muda tersebut menanyakan pembayaran ke pihak administrasi melalui keluarganya. Selanjutnya, pihak administrasi menghubungi dokter Kelly yang menangani wanita muda itu untuk menandatangani biaya yang harus dibayarkan oleh keluarga wanita muda itu. Dokter Kelly melihat kuitansi tersbut dan menuliskan sesuatu dan memasukkannya ke dalam sebuah amplop. Kemudian bagian administrasi membawa amplop tersebut dan menyerahkan ke kamar wanita muda. Ada perasaan takut yang dirasakan oleh wanita muda ketika menerima amplop dari bagian administrasi. Ketakutan yang terbesar adalah dia merasa tidak mampu untuk membayar biaya pengobatan dan perawatan selama di rumah sakit. Sehingga, dengan sekuat tenaga dia membuka amplop dan membaca tulisan yang menarik di kuitansi itu:

“TELAH DI BAYAR PENUH DENGAN KUE DAN SATU GELAS SUSU.”
Tertanda, Dr. Howard Kelly.

Air mata mengalir dari mata wanita muda saat hatinya yang bahagia mengucapkan doa dan pujian. 

Cerita ini adalah sebuah contoh bahwa satu tindakan kecil yang kita lakukan pada sesama kita sebenarnya dapat membuat dampak besar dalam hati sesama kita. Segelas susu yang benar-benar dibutuhkan memiliki nilai yang begitu bermakna pada sang dokter.
Di dalam perilaku kita sehari hari tak jarang kita bisa saja melakukan sebuah tindakan yang kurang terpuji. sebab dari sana nya kita di bekali oleh dua sisi yaitu kebaikan dan keburukan (sifat) . sifat yang baik akan menghasilkan perbuatan yang baik pula. begitu pun sebalik nya.
Tidak sedikit dan tanpa sadar kita telah menyakiti hati sesama. dengan ucapan dan tindakan kita yang entah di sengaja atau tidak. dan itu berakibat kepada sakit hati nya orang tersebut. bisa jadi yang tersakiti akan membalas atau akan diam saja membiarkan . di biarkan terpendam  dengan maksud agar tidak menimbulkan pertengkaran yang meluas. Tetapi yang nama nya perbuatan buruk apalagi yang terus di ulang , suatu saat bisa menjadi bumerang bagi si pelaku. bahkan bisa saja menjadi lebih dasyat nya. ini di sebabkan oleh hukum alam dan Tuhan semesta.
Sangat berbeda dengan hukum karma , sebab hukum karma tidak melibatkan Tuhan Semesta Alam. Inilah yang akhirnya di sebut Hukum Tabur tuai. Siapa yang menabur pasti akan menuai. hal ini di amini oleh seluruh umat di mana pun .
Hukum Tabur Tuai adalah pasti karena Pembuat hukum itu adalah Tuhan yang hidup dan berkuasa. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam berpikir, berencana, berkata-kata, dan bertindak. Lakukanlah apa yang baik dan benar, maka Anda akan menuai hasil dari kebajikan itu.
Perlakukanlah manusia seperti engkau memperlakukan dirimu. Jika kau tak suka dicubit, jangan coba-coba mencubit orang.



Comments

Popular posts from this blog

Tutorial pembuatan peta kendali X dan R dengan Minitab

Metode Interpretive Structural Modeling