Kehidupan manusia tidak akan pernah bisa
ditebak di masa depannya. Terkadang kita tidak mengetahui apakah kehidupan ini
saling memberi hubungan dengan aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan. Misalnya
kebaikan di masa lalu akan menuai kebaikan di masa depan. Seperti kisah anak
miskin yang harus bekerja keras dengan berjualan dari rumah ke rumah untuk
membiayai sekolahnya. Dimana suatu ketika dia merasa lapar dan haus, tetapi
tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan dan minuman. Sehingga dia
memutuskan untuk meminta makanan dari rumah-rumah terdekat. Dia cukup beruntung
karena ada seorang gadis yang mau membuka pintu rumahnya. Anak tersebut
ragu-ragu untuk mengungkapkan keinginannya meminta makanan dan minuman. Kemudian
anak ini hanya meminta segelas air putih
untuk menghilangkan rasa hausnya. Tetapi si gadis ini berpikir lain bahwa si
anak pasti sangat lapar karena melihat penampilan anak kecil tersebut. Maka di
bawakanlah beberapa potong kue dan segelas besar susu untuk anak itu. Anak kecil
tersebut memakan kue dan meminum susu dengan perlahan, sejurus kemudian dia
bertanya, “berapakah saya berhutang pada anda?”
Gadis itu berkata, “Kamu tidak berhutang
apapun pada saya, karena ibuku mengajarkan untuk tidak menerima uang untuk
perbuatan baik yang kami lakukan.”
“Jika
demikian, hanya hanya dapat menyampaikan
rasa terima kasih dari hati saya yang terdalam,” jawab anak kecil itu. Kemudian
anak kecil itu berpamitan dan meninggalkan rumah gadis tersebut.
Seiring perjalanan waktu, gadis tersebut
beranjak dewasa dan menjadi wanita muda. Akan tetapi wanita tersebut mengalami
gangguan kesehatan yang cukup serius dimana dokter yang menanganinya merasa
bahwa dia bukan dokter spesialis tertentu. Sehingga, dokter tersebut mengirim
wanita muda yang sedang sakit parah itu ke kota besar yang memiliki dokter
spesialis.
Seorang dokter spesialis bernama Dr. Howard Kelly
dipanggil untuk berkonsultasi. Ketika dokter Kelly mendengar kota tempat asal
wanita muda tersebut, dia bergegas ke ruang kamar tempat dimana pasien wanita
muda tersebut dirawat dan memutuskan untuk melakukan yang terbaik untuk dapat
menolong wanita muda itu. Melalui upaya yang keras dan memakan waktu yang cukup
lama, akhirnya penyakit wanita tersebut dapat disembuhkan. Kemudian wanita muda
tersebut menanyakan pembayaran ke pihak administrasi melalui keluarganya. Selanjutnya,
pihak administrasi menghubungi dokter Kelly yang menangani wanita muda itu
untuk menandatangani biaya yang harus dibayarkan oleh keluarga wanita muda itu.
Dokter Kelly melihat kuitansi tersbut dan menuliskan sesuatu dan memasukkannya
ke dalam sebuah amplop. Kemudian bagian administrasi membawa amplop tersebut
dan menyerahkan ke kamar wanita muda. Ada perasaan takut yang dirasakan oleh
wanita muda ketika menerima amplop dari bagian administrasi. Ketakutan yang
terbesar adalah dia merasa tidak mampu untuk membayar biaya pengobatan dan
perawatan selama di rumah sakit. Sehingga, dengan sekuat tenaga dia membuka
amplop dan membaca tulisan yang menarik di kuitansi itu:
“TELAH DI BAYAR PENUH
DENGAN KUE DAN SATU GELAS SUSU.”
Tertanda, Dr. Howard
Kelly.
Air mata mengalir dari mata wanita muda saat
hatinya yang bahagia mengucapkan doa dan pujian.
Cerita ini adalah sebuah contoh bahwa satu
tindakan kecil yang kita lakukan pada sesama kita sebenarnya dapat membuat
dampak besar dalam hati sesama kita. Segelas susu yang benar-benar dibutuhkan
memiliki nilai yang begitu bermakna pada sang dokter.
Di dalam perilaku kita sehari hari tak jarang
kita bisa saja melakukan sebuah tindakan yang kurang terpuji. sebab dari sana
nya kita di bekali oleh dua sisi yaitu kebaikan dan keburukan (sifat) . sifat
yang baik akan menghasilkan perbuatan yang baik pula. begitu pun sebalik nya.
Tidak sedikit dan tanpa sadar kita telah menyakiti
hati sesama. dengan ucapan dan tindakan kita yang entah di sengaja atau tidak.
dan itu berakibat kepada sakit hati nya orang tersebut. bisa jadi yang
tersakiti akan membalas atau akan diam saja membiarkan . di biarkan
terpendam dengan maksud agar tidak
menimbulkan pertengkaran yang meluas. Tetapi yang nama nya perbuatan buruk
apalagi yang terus di ulang , suatu saat bisa menjadi bumerang bagi si pelaku.
bahkan bisa saja menjadi lebih dasyat nya. ini di sebabkan oleh hukum alam dan
Tuhan semesta.
Sangat berbeda dengan hukum karma , sebab
hukum karma tidak melibatkan Tuhan Semesta Alam. Inilah yang akhirnya di sebut
Hukum Tabur tuai. Siapa yang menabur pasti akan menuai. hal ini di amini oleh
seluruh umat di mana pun .
Hukum Tabur Tuai adalah pasti karena Pembuat
hukum itu adalah Tuhan yang hidup dan berkuasa. Oleh karena itu,
berhati-hatilah dalam berpikir, berencana, berkata-kata, dan bertindak.
Lakukanlah apa yang baik dan benar, maka Anda akan menuai hasil dari kebajikan
itu.
Perlakukanlah
manusia seperti engkau memperlakukan dirimu. Jika kau tak suka dicubit, jangan
coba-coba mencubit orang.
Comments
Post a Comment