Novel Ghost Fleet

Novel fiksi Ghost Fleet adalah karya dari pengamat politik dan kebijakan ternama asal Amerika Serikat, Peter Warren Singer dan August Cole. Judul asli novel tersebut adalah Ghost Fleet: a Novel of The Next World War. Terbit pertama kali di Amerika Serikat pada 2015 lalu dengan lebih dari 400 halaman. Novel ini menjadi perhatian serius bagi petinggi militer Amerika Serikat. Pensiunan Laksamana James G Stavridis menyebut buku ini sebagai blue print untuk memahami peperangan di masa depan. Stavridis, yang kini menjabat sebagai dekan di fakultas Hubungan Internasional Tufts University, mewajibkan pimpinan militer untuk membaca novel tersebut. Singer menggambarkan situasi perang modern ketika pesawat tanpa awak (drone) mendominasi angkatan udara kedua belah pihak. Perang juga melanda sistem informasi tingkat tinggi, dan cakupannya bukan hanya peretasan situs internet, melainkan satelit yang memantau bagian permukaan bumi. Singer juga menceritakan China yang mengalami kemajuan p...

Jarak antara masalah dengan solusinya hanyalah sejauh lutut dengan lantai.

Kehidupan manusia tidak pernah jauh dari keinginan untuk mencapai tujuan mimpi-mimpi dan cita-cita. Sering kali kita bergulat dalam pemikiran bahwa kehidupan harus memiliki tujuan. Kehidupan yang dijalani saat ini harus diwarnai keberhasilan dalam meraih cita-cita. Memang, hal-hal tersebut wajar-wajar saja dijadikan sebagai keyakinan dan motivasi dalam bekerja dan berkarya. Sebab mimpi dan keinginan menjadikan hidup dinamis. Hidup merupakan suatu proses belajar yang tidak ada habisnya. Dalam setiap momen kehidupan kita akan dikejutkan oleh pelajaran yang bisa kita ambil darinya. Tetapi tidak sedikit juga akan terkaget-kaget menghadapi berbagai permasalahan yang tidak terkira.

Saat menghadapi masalah, pernah nggak sih kita berharap sudah tahu harus melakukan apa sebelumnya? Pernah nggak sih kita menyesal karena baru mendapatkan kebijaksanaan yang diperlukan setelah masalah yang membuat kita galau usai? Ini nih hal yang akan membuat hidup kita lebih baik, jika saja kita ketahui 10 tahun lebih awal. Bagaimana cara dapat mencapainya adalah proses yang tidak mudah. Rintangan dan tantangan tentu saja muncul entah bagaimana dan kapan. Lantas, bagaimana caranya agar tetap bisa memperjuangkan apa yang kita yakini?  

Jika kita belum mengusahakan sesuatu secara serius, mungkin kita menganggap hal tersebut adalah mustahil. Apalagi jika kita selalu menganggapinya dengan sikap pesimis. Padahal, jika kita tak menyerah dan berjuang untuk mengusahakannya, belum tentu hal tersebut mustahil untuk terjadi.  “Nothing is impossible“ Itulah yang saya selalu kita dengar dari petuah atau nasehat para orang-orang tua. Tidak ada yang tidak mungkin. Kalau kita ingin menciptakan sejarah dalam hidup kita. Kita ingin mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kita ingin merubah sesuatu yang mustahil menjadi sesuatu yang luar biasa. Maka harus dimulai dengan satu kata, yaitu : PERCAYA. Kalau kita tidak percaya, maka tidak akan bisa. Dan rasa percaya tidak bisa digoyahkan oleh sesuatu yang berasal dari luar karena hal itu berasal dari dalam.

Saat jatuh atau gagal, kita tidak bisa mengandalkan siapapun selain diri kita sendiri. Dorongan dari orang-orang tersayang akan membuat kita mampu berdiri. Tapi kita tidak akan mampu berjalan kalau tidak punya semangat untuk keluar dari kesulitan. Semua permasalahan yang kita hadapi akan membuat kita sadar, terus-terusan mengharapkan bantuan dari orang tidak akan membuat kita berkembang. Kita akan mulai menguatkan diri untuk menghadapi berbagai masalah dengan berani.  Terkadang Allah membiarkan kita untuk merasakan kepahitan dunia ini supaya kamu dapat sepenuhnya menghargai manisnya iman. 

Masalah akan selamanya jadi masalah jika tidak kita hadapi. Sekuat apapun kita sembunyikan, dia akan menemukan jalan untuk muncul lagi di depan kita. Kita akan merasa tidak nyaman, malas memulai usaha mengurai benang yang sudah kusut. Tetapi saat masalah itu sudah berani kita hadapi, semuanya akan terasa lebih ringan. Giliran kita bertanya-tanya dan menyesal sendiri. Kalau dihadapin aja bisa selesai, kenapa kemarin kita repot-repot menghindar terus ya? 

Ada kalanya kita juga akan merasa dipercundangi oleh hidup. Sepertinya kita telah berusaha sebaik mungkin, tapi kok ya masih saja tersangkut masalah. Seiring berjalannya waktu kita akan paham bahwa hidup selalu terdiri dari 2 bagian: manis dan pahit. Keduanya akan menyapamu secara bergantian. Ketika hidup sedang tidak baik-baik saja kamu hanya harus terus menjalaninya sebaik mungkin. Mengutuk masalah hanya akan membuatnya terasa makin berat. Kamu akan belajar banyak tentang bagaimana caranya berdamai dengan hal yang membuat tidak nyaman. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. - (Q.S Al-Baqarah: 286). Daripada tertekan memikirkan hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan, lebih baik berdoalah kepada Allah yang maha mengendalikan dan temukan kedamaian. Allah know what is the best for you and when it's best for you to have it.

Sebaik apapun kita, tetap akan ada orang yang tidak suka pada. Kita cuma punya dua pilihan: fokus pada apa yang sedang kita lakukan, atau memikirkan pendapat mereka yang penuh celaan. Menyadari keberadaan mereka yang secara gamblang menunjukkan penolakan akan membuat tidak nyaman. Akan selalu ada orang yang membuat sakit hati. Dunia tidak akan selamanya berpihak pada kebahagiaan. Bahkan teman yang selama ini dipercaya bisa berbalik jadi musuh. Kita akan mengalami rasa geram yang teramat sangat. Marah, dendam, seakan tidak bisa memaafkan. Bahkan sampai berjanji pada diri sendiri, tidak akan pernah memaafkannya. Seumur hidup kesalahan itu tidak akan sedikitpun dilupakan. Tapi apakah keinginan untuk balas dendam itu akan membuat hidup terasa ringan? Apakah semua sepadan? Jawabnya, tidak. Mengikhlaskan rasa sakit, berdamai dengan kekecewaan adalah satu-satunya jalan agar bisa menjalani hidup dengan tenang. Menyimpan amarah dan kesal di dada itu tidak jauh berbeda dari menebar racun di dalam tubuh. Sesaat akan merasa baik-baik saja, tapi ia pelan-pelan menemukan jalan untuk membunuh.

Banyaknya kekecewaan yang dialami juga akan dapat mempengaruhi standar yang ditetapkan pada diri sendiri. Jika sebelumnya tidak akan masuk ke hubungan yang membuat tidak berkembang, kini melupakan janji yang sudah dibuat sendiri. Ini justru makin akan membuat tidak puas. Tidak ada lagi hal yang berjalan sesuai dengan harapan yang diinginkan. Semua baru mulai membaik setelah kita kembali ke standar awal. Memegang prinsip dengan teguh walaupun itu berarti tidak ada hal manis yang bisa dirasakan. Kita tidak bisa berharap orang akan memperlakukan kita dengan baik jika tidak punya standar tegas pada diri sendiri. Jika saja kamu sudah tahu hal ini sebelumnya, hidupmu pasti terasa lebih mudah. Jangan kamu kehilangan harapan, dan jangan pula kamu bersedih hati. - (Q.S. Ali Imran:  139). Terkadang kita mungkin berpikir bahwa segala sesuatu tidak berjalan sesuai harapan. Tapi kita lupa bahwa Allah telah mengatur segalanya dengan benar. Jangan berputus asa dan jangan berhenti harapan. Karena Allah selalu berada di sisimu. "Never give up hope of Allah's Mercy" – (Q.S Yusuf: 87)

Semua pengalaman hidup akan membuat kita sadar bahwa kita hanya manusia yang memiliki keterbatasan. Tanpa kekuatan besar diluar diri, kita bukanlah makhluk yang berdaya. Semakin dewasa kita akan mengerti bahwa Tuhan-lah yang tidak pernah pergi dari sisi. Kita akan mulai melibatkan-Nya dalam setiap keputusan hidup yang diambil. Memasrahkan pilihan pada tangan-Nya. belajar meminta yang terbaik menurut-Nya, bukannya memaksakan keinginan untuk diwujudkan. Dengan belajar mengandalkan Tuhan ternyata jadi kekuatan luar biasa yang membuat mampu bertahan menghadapi apapun. Membuat tetap waras ditengah cobaan hidup yang makin berat. Jadi jaring pengaman yang mencegah luka-luka ketika harus jatuh dari ketinggian. Jangan pernah putus harapan dan kehilangan kepercayaan pada kekuatan doa. Allah akan memberikan segala sesuatu yang kamu inginkan selama itu baik untukmu. Kadang kita lupa bahwa jarak antara masalah dengan solusinya hanyalah sejauh lutut dengan lantai. "And He is with you, wherever you are". – (Q.S Al-Hadid: 4). 


Comments

Popular posts from this blog

Metode Interpretive Structural Modeling

Cara mengatasi munculnya belatung pada proses pembuatan kompos