Perairan sungai apabila menerima
bahan-bahan asing dari luar dapat berpotensi menimbulkan berubahnya kualitas air, sehingga
organisme yang hidup didalamnya mengalami gangguan, maka sungai tersebut
dikatakan tercemar. Terdapat beberapa penyebab utama tercemarnya suatu
badan air yaitu (Wardhana, 2001):
- Peningkatan konsumsi atau
penggunaan air sehubungan dengan peningkatan ekonomi dan taraf hidup
masyarakat, dengan konsekuensi meningkatnya air limbah yang mengandung berbagai
senyawa atau materi tertentu.
- Terjadinya pemusatan penduduk dan
industri diikuti dengan peningkatan buangan yang tertampung di perairan
sehingga daya pemulihan diri perairan itu terlampaui, akibatnya perairan
menjadi tercemar dengan tingkat yang semakin berat.
- Rendahnya sosial ekonomi budaya
untuk memperbaiki lingkungan, seperti investasi untuk sistem sanitasi dan
perlakuan lainnya.
Pencemaran
air sungai dapat merupakan masalah, regional maupun lingkungan global, dan
sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah atau daratan.
Penggunaan lahan untuk bidang pertanian yang melampaui batas didaerah hulu
sungai akan mempengaruhi kualitas daerah perairan hilir dan muara sungai.
Masalah kuantitas air sungai terutama disebabkan oleh kandungan sedimen dalam
air sungai akibat terjadinya erosi terutama pada bagian hulu yang menyebabkan
penyempitan sungai pada bagian hilir (Lusiana et al. 1997). Pengolahan
tanah yang kurang baik akan dapat menyebabkan erosi, sehingga perairan sungai
akan tercemar dengan tanah endapan. Indonesia banyak terdapat sungai yang telah
mencapai taraf pencemaran, khususnya sungai-sungai yang alirannya melalui darah
perkotaan (padat penduduk) dan wilayah perindustrian. Penurunan kualiras air
terutama disebabkan oleh limbah domestik, limbah industri, kegiatan pertambangan
dan limbah pertanian. Menurut Sanusi et al. (2005) permasalahan dalam
pengendalian pencemaraan air sungai yaitu bayaknya pembuahan limbah pabrik yang
membuang limbahnya ke sungai tanpa memproses penetralan air limbah terlebih
dahulu dikarenakan kurangnya fasilitas dan pemotongan untuk beban biaya
produksi. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pembuangan limbah rumah tangga
ke dalam sungai seperti membuang sampah ke dalam sungai, membuat saluran
pembuangan limbah rumah ke sungai, tidak adanya sanksi yang berat terhadap
pelaku pembuangan limbah ke dalam sungai baik limbah rumah tangga ataupun
industri ke sungai. Menurut Wardhana (2001) jenis pencemar yang terdapat pada
air : 1. Berasal dari Industri antara lain : - Bahan-bahan anorganik dan logam berat
- Zat-zat Pewarna - Bahan-bahan organik 2. Berasal dari rumah tangga : -Sampah–Detergent
Sumber
pustaka:
Lusiana
B, Widodo R, Mulyoutami E, Nugroho DA, Noordwijk MV. 2008. Kajian Kondisi
Hidrologis DAS Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Bogor (ID):
World Agroforestry Center.
Sanusi
HS, Kaswadji RF, Nurjaya IW, Rafni R. 2005. Kajian kapasitas asimilasi beban
pencemaran organik dan anorganik di perairan Teluk Jobokuto Kabupaten Jepara
Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesi. Jilid
12(1):9-16.
Wardhana
WA. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta (ID): Andi
Yogyakarta. 459 hal.
Comments
Post a Comment