Sampah dapat dimanfaatkan untuk
berbagai macam bahan yang berguna, tergantung teknologi yang digunakan. Antara
lain sampah dapat dibuat untuk pupuk, gas metana, alkohol dan lain sebagainya.
Berikut ini beberapa pemanfaatan sampah.
- Sampah untuk biogas, banyak
dibuat dari sampah hasil peternakan, yaitu dari sisa-sisa makanan ternak dan
kotoran hewan. Tetapi pada prinsipnya biogas dapat dibuat dari segala jenis
sampah organik. Yang disebut biogas sebenarnya adalah senyawa metana (CH4). Sering pula
disebut dengan nama “sewerage gas”,
bioenergi, RDF (refuse-derived fuel = bahan bakar dari sampah) dan
merupakan bahan bakar masa datang. Penggunaan biogas untuk keperluan rumah
tangga sebagai sumber energi sangat menguntungkan. Apabila dibandingkan dengan
bahan bakar tradisional (misalnya kayu). Sadar akan keuntungan yang dapat
diperoleh dari biogas disamping dapat memanfaatkan sampah yang seharusnya dibuang,
maka sekarang banyak negara yang memproduksi biogas termasuk Indonesia.
- Sampah untuk alkohol, Metanol dan
etanol pada dasarnya adalah senyawa yang tergolong alkohol, yang dapat
digunakan sebagai bahan bakar. Metanol dapat dibuat dengan cara sintesa,
sedangkan etanol umumnya dengan cara fermentasi. Dengan cara sintesa, metanol
dibuat dengan mereaksikan metana dan uap air sehingga terjadi gas karbon monoksida
dan gas hidrogen. Dari prinsip dasar ini, metanol dapat pula dibuat dari
bahan-bahan berkarbohidrat termasuk sampah. Sampah banyak mengandung selulosa yang
berarti merupakan sumber karbon, hidrogen dan oksigen.
- Pengomposan sampah, kompos adalah hasil proses
pengomposan, yaitu suatu cara untuk mengkonversikan bahan-bahan organik menjadi
bahan yang telah dirombak lebih sederhana dengan menggunakan aktivitas mikroba,
semacam perombakan yang terjadi pada bahan organik dalam tanah oleh bakteria
tanah. Kompos dapat dibuat dari sampah padatan maupun sampah cairan. Kompos
adalah bahan-bahan organik (sampah organik) yang telah mengalami proses
pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang
bekerja di dalamnya. Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapat
digunakan untuk menguatkan struktur lahan kritis, menggemburkan kembali lahan pertanian,
menggemburkan kembali tanah pertamanan, sebagai bahan penutup sampah di TPA,
reklamasi pantai pasca penambangan dan sebagai media tanam, serta mengurangi
penggunaan pupuk kimia. Penggunaan kompos sebagai pupuk sangat baik karena
dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain: menyediakan unsur hara bagi tanah, menggemburkan tanah, memperbaiki struktur dan tekstur
tanah, meningkatkan porositas, aerasi
dan komposisi mikroorganisme tanah, meningkatkan daya ikat tanah
terhadap air, memudahkan pertumbuhan akar
tanaman, menyimpan air tanah lebih lama, mencegah lapisan kering pada
tanah, mencegah beberapa penyakit akar, menghemat pemakaian pupuk buatan, menurunkan aktivitas
mikroorganisme yang merugikan
- Sampah untuk makanan ternak dan
macam-macam kegunaan lainnya, semua sampah organik yang berasal dari pasar,
restoran/hotel dan rumah tangga dapat dijadikan pakan bagi ternak kambing dan
sapi potong. Sampah organik tersebut dapat diberikan langsung atau diproses
terlebih dahulu (Djajakirana et al, 2005 di dalam Rohendi, 2005).
Pemanfaatan lainnya dari sampah antara lain dapat pula digunakan untuk makanan
ternak (babi) (Sinar Harapan, 27 Nopember 1981 di dalam Hadiwiyoto,
1983) dan beberapa macam bahan bangunan misalnya batu tiruan (brick),
papan, atau bahan-bahan pengisi, terutama untuk jenis-jenis sampah tertentu
yang biasanya merupakan sampah hasil pertanian atau agroindustri, misalnya
sekam, batang jagung, jerami, bagasse dan sebagainya. Tetapi cara pemanfaatan
seperti ini baru dalam taraf skala penelitian belum merupakan skala industri.
Comments
Post a Comment